Analisis Ratio Keuangan
Dengan bertitik tolak pada konsep analisis ratio keuangan, data - data yang ada diukur dengan menggunakan metoda analisis ratio keuangan yang secara umum mencakup empat kelompok ratio yaitu ratio likuiditas, ratio leverage, ratio aktivitas dan ratio profitabilitas (Johar Arifin, 2004, 8).
1. Ratio Likuiditas
Ratio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Ratio likuiditas dapat dihitung berdasarkan informasi modal kerja dari pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar. Ratio likuiditas ini terdiri dari :
- Current Ratio
- Current Ratio
Ratio ini digunakan untuk mengukur kemampuan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimilikinya.
- Cash Ratio atau Ratio of Immediate Solvency
Cash ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid (liquid assets)
- Quick Ratio (Acid Test)
Quick ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktifa lancar yang lebih liquid (liquid assets)
- Working Capital to Total Assets Ratio
Working Capital to Total Assets Ratio digunakan untuk mengukur likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto)
dengan rumus :
- Current Ratio = Current Assets
Current Liability
- Cash Ratio atau Ratio of Immediate Solvency = (Kas + Efek)
Kewajiban Lancar
- Quick Ratio = Current Assets - Inventory
Current Liability
- Working Capital to Total Assets Ratio = (Aktiva Lancar + Kewajiban Lancar)
Jumlah Aktiva
2. Ratio Leverage
Ratio leverage (ratio hutang) mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar semua hutang - hutangnya. Data yang digunakan untuk analisis leverage adalah Neraca dan laporan laba rugi . Ratio Leverage ini terdiri dari :
- Total Debt to Equity Ratio
Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau hutang.
- Total Debt to Total Capital Assets
Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban atau hutang.
- Long Term Debt to Equity Ratio
Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang
- Tangible Assets Debt Coverage
Ratio ini digunakan untuk mengukur besar aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang.
- Times Interest Earned Ratio
Ratio ini digunakan untuk mengukur besar jaminan keuntungan yang digunakan untuk membayar bunga hutang jangka panjang.
dengan rumus :
- Total Debt to Equity Ratio = Total Debt x 100
Total Assets
- Total Debt to Total Capital Assets = Aktiva Lancar + Hutang Jangka Panjang
Jumlah Aktiva
- Long Term Debt to Equity Ratio = Hutang Jangka Panjang
Modal Sendiri
- Tangible Assets Debt Coverage = (Jumlah aktiva + Tangible + Hutang Lancar)
Hutang Jangka Panjang
- Times Interest Earned Ratio = EBIT
Hutang Jangka Panjang
3. Ratio Aktivitas
Ratio Aktivitas digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang dimiki . Ratio Aktivitas ini terdiri dari beberapa ratio, yaitu :
- Total Assets Turn Over
Total Assets Turn Over digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dan keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan "revenue".
- Receivable Turn Over
Receivable Turn Over digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dana yang tertanam dalam pituang yang berputar pada suatu periode tertentu.
-Average Collection Period
Average Collection Period digunakan untuk mengukur periode rata - rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang (dalam satuan hari). Jika menghasilkan angka yang semakin kecil menunjukan hasil yang semakin baik.
- Average Day's Inventory
Average Day's Inventory digunakan untuk mengukur periode (hari) rata - rata persedian barang dagangan berada di gudang perusahaan.
- Working Capital Turn Over
Working Capital Turn Over digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja (netto) yang berputar pada suatu periode siklus kas (cash cycle) yang terdapat di perusahaan
- Inventory Turn Over
Inventory Turn Over digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar pada suatu periode tertentu atau likuiditas dari persediaan dan tendensi adanya "overstock"
dengan rumus :
- Total Assets Turn Over = Penjualan bersih
Total Aktiva
- Receivable Turn Over = Penjualan Kredit
Piutang Rata - rata
- Average Collection Period = (Piutang Rata - rata x 360 hari)
Penjualan Kredit
- Average Day's Inventory = (Persediaan Rata - rata x 360 hari)
Harga Pokok Penjualan
- Working Capital Turn Over = Penjualan Bersih
(Aktiva Lancar - Kewajiban Lancar)
- Inventory Turn Over = Harga Pokok Penjualan
Persediaan Rata - rata
4. Ratio Profitabilitas
Ratio Profitabilitas digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Ratio Profitabilitas terdiri dari beberapa ratio yaitu :
- Gross Profit margin
Gross Profit margin digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan laba bruto per rupiah penjualan.
- Operating Income Ratio atau Operating Profit Margin
Operating Income Ratio atau Operating Profit Margin digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.
- Operating Ratio
Operating Ratio digunakan untuk mengukur biaya operasi per rupiah penjualan, semakin kecil angka ratio menunjukan kinerja yang semakin baik.
- Net Profit Margin atau Sales Margin
Net Profit Margin atau Sales Margin digunakan untuk mengukur keuntungan netto atau laba bersih per rupiah penjualan. Semakin besar angka yang dihasilkan, menunjukan kinerj yang semakin baik.
- Earning Power of Total Investmest
Earning Power of Total Investmest digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola modal perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor
- Net Earning Power Ratio atau Rate of Return On Investment (ROI)
Net Earning Power Ratio atau Rate of Return On Investment (ROI) digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih.
- Rate of Return for Owners atau Rate of Return on Net Worth
Rate of Return for Owners atau Rate of Return on Net Worth digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.
dengan rumus :
- Gross Profit margin = (Penjualan Bersih - HPP)
Penjuualan Bersih
- Operating Income Ratio atau Operating Profit Margin = (Penjualan Bersih - HPP - Biaya2)
Penjualan Bersih
- Operating Ratio = (HPP + Biaya Adm. Penjualan&Umum)
Penjualan Bersih
- Net Profit Margin atau Sales Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)
Penjualan Bersih
- Earning Power of Total Investmest = EBIT
Jumlah Aktiva
- Net Earning Power Ratio atau Rate of Return On Investment (ROI) = Laba Bersih Setelah Pajak
Jumlah Aktiva
- Rate of Return for Owners atau Rate of Return on Net Worth = Laba Bersih Setelah Pajak
Jumlah Modal Sendiri
sumber : Materi Perkuliahaan Manajemen Keuangan & Penganggaran Perusahaan
Institut Manajemen Telkom Bandung
0 komentar:
Posting Komentar
please give a comment..... thx ^.^